mengelola emosi

repost

ada suatu ketika ada seorang pemilik perusahaan textil menampar seorang karyawan wanita. Siang itu mereka terlibat pertengkaran setelah pertemuan selesai.

Setelah semua pimpinan perusahaan kembali ke ruang kerja masing-masing, Yosep (bukan nama sebenarnya) memerintahkan wina (bukan nama sebenarnya) untuk tetap di ruang meeting karena ada permasalahan yang harus diselesaikan.

Wina adalah seorang akuntan di perusahaan tersebut.

Wina membuat kesalahan sedikit dalam penghitungan keuangan perusahaan yang akhirnya si bos memarahinya mulai dari permasalahan yang sebenarnya hingga mengungkit masalah-masalah lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.



Wina tetap sabar mendengarkan ocehan si bos namun akhirnya si bos mulai mengatakan hal-hal yang tidak enak sementara wina membantah ia tidak perna melakukan hal tersebut yaitu memanipulasi laporan keuangan perusahaan.

Tentu saja wina yang sejak tadi terlihat santai kini berbalik marah.

Karena keduanya sama-sama keras kepala akhirnya si bos menampar wina.

Satu minggu kemudian wina menuntut bosnya dengan tuduhan penganiayaan perempuan.

Setelah itu wina mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.



Mengapa hal tersebut sampai terjadi ?
josep adalah seorang yang berpendidikan dan berpengalaman, demikian pula wina.

Keduanya memiliki taraf kecerdasan yang tinggi.

Jika mereka memikirkan apakah yang akan terjadi jika mereka berdua saling marah maka hal di atas tidak terjadi karena sebenarnya persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan kepala dingin tanpa merugikan keduanya.

Menagapa hal ini sampai terjadi ?



Dari cerita di atas kita dapat melihat bahwa kecerdasan tidak menjamin emosi yang baik dan terarah.

Tidak semua orang memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik.

Ada orang pandai dengan kemampuan mengola emosi yang baik.
Kemampuan seseorang dalam mengola hidangan emosinya dapat membantu seseorang berhasil dalam kehidupan di berbagai bidang, sementara orang lain dengan IQ yang tinggi sekalipun jika tidak dapat mengolah dan mengatasi emosi maka ia akan mengalami stress berat dan kemandekan (stagnasi).

Untuk mengelola dan mengatasi emosi ini diperlukan suatu kecerdasan atau kita sebut dengan kecerdasan emosional.



Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan diri/hati, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati, dan berdoa.

Bila suatu permasalahan muncul dengan intensitas yang cukup berat pertama-tama kita persiapkan diri kita.

Diri kita menyadari (recognize) mengenal perasaan yang pada saat itu muncul pada diri kita dan mulailah mengenali diri anda dengan mengatasi emosi tersebut dan bukan emosi yang mengendalikan diri kita.



Contohnya jika saat itu kekasih memutuskan anda, dan anda tidak menerima keputusan sepihak tersebut namun apadaya berbagai cara telah dilakukan untuk membuat anda berdua rujuk kembali tidak berhasil.

Maka saat itu yang harus anda lakukan adalah bangkitlah.

Sedih boleh tetapi hanya untuk sesaat. Setelah anda bangkit kuasailah diri anda dari masalah tersebut yang kemungkinan suatu hari akan muncul kembali.

Janganlah murung atau menyendiri, jangan tertutup dan bersembunyi di dalam rumah. Keluarlah dari “dunia” anda karena masih banyak hal penting yan harus anda kerjakan.

Mulai membina suatu hubungan atau relasi dengan orang lain yang dapat meluaskan pergaulan anda, meluaskan pandangan anda, dan belajar berempati pada orang lain agar anda lebih dicintai oleh lingkungan sekitar anda.

Jika telah mampuh melawati suatu permasalahan pertahankanlah perasaan bahagia anda dan jika suatu hari anda mengalami masalah serupa atau masalah-masalah lain pecahkanlah dengan kepala dingin dan kreatif dalam memecahklan masalah anda. Mudah-mudahan berhasil.

antara sabar dan mengaluh

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abu Hassan yang pergi haji di Baitul Haram.

Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.
“Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain karena itu pasti karena tidak pernah risau dan bersedih hati.” Ujar Hassan.

Tiba-tiba wanita itu mendengar perkataan Hassan yang tadi seraya bertanya “Apakah katamu hai saudaraku? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan duka cita dan duka hati karena risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini.”


Abu Hassan bertanya, “Bagaimana hal yang merisaukanmu?”


Wanita itu menjawab, “Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing kurban, dan pada aku mempunyai 2 orang anakyang sudah boleh bermain dan yang 1 masih menyusu, dan ketika aku terbangun untuk menyiapkan makanan tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya “hai adikku, sukakah aku tunjukan ke padamu bagaimana ayah menyembelih hewan kurban?” Jawab adiknya, “Baiklah kalau begitu.”
Lalu disuruh adiknya berbaring dan disembelihlah leher adiknya. Kemudian dia merasakan ketakutan setelah melihat darah memacut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana dia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya mencarinya sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panasterkena ke badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang sudah menikah dan tinggal di daerah lain, maka dia jatuh pingsan hingga ajal menjemputnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara diantara mereka semua.”

Lalu Abu Hassan bertanya, “Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu?”

Wanita itu menjawab, “Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara Sabar dan mengeluh melainkan dia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun Sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu terpuji dan baik akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yajni sia-sia belaka.”

Demikian lah cerita di atas, 1 cerita yang dapat di jadikan tauladan dimana kesabaran sangat dialakkan oleh Agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibahdan dugaan dari Allah.

Karena itu Rasulullah S.A.W. bersabda dalam firman Allah dalam sebuah Hadist Qudsi:
“Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia dan kemudian dia bersabar, melainkan Syurga baginya.” Begitu juga mengeluh.

Perbuatan itu sangat dikutuk oleh Agama dan hukumnya Haram. Karena itu Rasulullah S.A.W. bersabda: “Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang.”

Dan sabdanya pula,
“mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari pakaian dari wa api neraka.” (Riwayat oleh Imam Majah)


Semoga kita dijadikan sesbagai hamba Allah yang Sabar dalam menghadapi musibah.
min Yaa Robbala'min...

rahasia khusyuk

Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk solatnya.

Namun dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.


Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya :
"Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?"

Hatim berkata :
"Apabila masuk waktu solat aku berwudhu' zahir dan batin."

Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan batin itu?" Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wudhu' dengan air.

Sementara wudhu' batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :

1. Bertaubat
2. Menyesali dosa yang dilakukan
3. Tidak tergila-gilakan dunia
4. Tidak mencari / mengharap pujian orang (riya')
5. Tinggalkan sifat berbangga
6. Tinggalkan sifat khianat dan menipu
7. Meninggalkan sifat dengki

Seterusnya Hatim berkata,
"Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahawa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim' dan aku menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan doa dalam solat kufaham maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu', aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Pemuda Beribu-bapakan Hewan Babi

ini adalah kisah yg mengingatkan kita agar senantiasa berbakti kepada orang tua.. semoga temen2 dapat mengambil hikmahnya..
amin..

Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap terus dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina.

Di atas bukit itulah dia akan bercakap dengan Allah.Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.

Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah.
"Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran dengan aku?".

Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya.

Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu.

Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat berkenaan. Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berjaya bertemu dengan orang tersebut.

Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.

Tuan rumah itu tidak melayan Nabi Musa.

Dia masuk ke dalam bilik dan melakukan sesuatu di dalam.

Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar.

Babi itu didukungnya dengan cermat.

Nabi Musa terkejut melihatnya.

"Apa hal ini?, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh kehairanan.
Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik.

Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dihantar semula ke dalam bilik.

Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi denga membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar.

Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan.

Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang.

Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik. Selesai kerjanya barulah dia melayani Nabi Musa.

"Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu iaitu agama Islam.
"Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.

"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu.

"Sebenarnya kedua babi itu adalah ibubapa kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang hodohrupanya.
Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain.
Itu urusannya dengan Allah.
Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajipanku sebagai anak.
Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibubapaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi.
Walaupun rupa mereka sudah menajdi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.

"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan.
Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi Allah masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi.


Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s.

'Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepasa kedua ibubapanya.

Ibubapanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga.

Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."


Allah juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya.


Tempat kedua ibubapanya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga."

Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibubapa yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga.

Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibubapanya.


Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi.

Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.

Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibubapa kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa. Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibubapa kita diampuni Allah S.W.T. Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibubapanya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibubapa di alam kubur. Arti sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran wang ringgit, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibubapanya ialah dengan doanya supaya kedua ibubapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

kisah sang penebang pohon

semoga teman2 bisa mengambil hikmahnya..



Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.



Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.



Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu".



Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.



Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu mengasah kapak?"
"Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga". Kata si penebang.



"Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.



Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.



Istirahat bukan berarti berhenti , Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi



Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru

kubur fatimah berkata

Dikisahkan bahawa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, antara :

1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a)
2. Hasan (anak Fatima r.a)
3. Husin (anak Faimah r.a)
4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a




Sewaktu jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu ?



Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah S.A.W." Maka berkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berdarjat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku layan dia dengan seburuk- buruknya)."




Abu Laits as-Samarqandi berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari siksa kubur hendaklah melazimkan empat perkara semuanya :

1. Hendaklah ia menjaga solatnya
2. Hendaklah dia bersedekah
3. Hendaklah dia membaca al-Qur'an
4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih kerana dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.



Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :

1. Jangan berdusta
2. Jangan mengkhianat
3. Jangan mengadu- domba (jangan suka mencucuk sana cucuk sini)
4. JANGAN KENCING SAMBIL BERDIRI..Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud, "Bersucilah kamu semua dari kencing, kerana sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu berpunca dari kencing."



Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari segala macam siksaan dalam kubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapanya sangat dekat dengan Allah.



Sebaliknya kubur itu tidak memandang adakah orang itu orang miskin, orang kaya, orang berkedudukan tinggi atau sebagainya, kubur akan melayan seseorang itu mengikut amal soleh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini.



Jangan sekali-kali kita berfikir bahawa kita akan dapat menjawab setiap soalan yang dikemukakan oleh dua malaikat Mungkar dan Nakir dengan cara kita menghafal.



Pada hari ini kalau kita berkata kepada saudara kita yang jahil takutlah kamu kepada Allah dan takutlah kamu kepada soalan yang akan dikemukakan ke atas kamu oleh malaikat Mungkar dan Nakir, maka mereka mungkin akan menjawab, "Ah mudah sahaja, aku boleh menghafal untuk menjawabnya." Itu adalah kata-kata orang yang tidak berfikiran.



Seseorang itu tidak akan dapat menjawab setiap soalan di alam kubur jikalau dia tidak mengamalkannya sebab yang akan menjawab ialah amalnya sendiri.



Sekiranya dia rajin membaca al-Qur'an, maka al-Qur'an itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya..

nabi Ilyas dan malaikat

Ketika sedang berehat datanglah malaikat kepada Nabi Ilyas a.s. Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya.

Mendengar berita itu, Ilyas menjadi sedih dan menangis.

"Mengapa engkau bersedih?" tanya malaikat maut.

"Tidak tahulah." Jawab Ilyas.

"Apakah engkau bersedih kerana akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut?" tanya malaikat.

"Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali kerana aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berzikir memuji Allah." jawab Ilyas.


Saat itu Allah s.w.t. lantas menurunkan wahyu kepada malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas berzikir sesuai dengan permintaannya.

Nabi Ilyas ingin terus hdup semata- mata kerana ingin berzikir kepada Allah s.w.t. Maka berzikirlah Nabi Ilyas sepanjang hidupnya.


"Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada- Ku sampai akhir nanti." Kata Allah s.w.t.

bangunan yg tak pernah runtuh

Diriwayatkan seorang raja berhasil membangunkan kota dengan segala keperluannya yang cukup megah.

Kemudian raja itu mengundang rakyatnya untuk berpesta ria menyaksikan kota itu.

Pada setiap pintu, penjaga diperintahkan untuk menanyai setiap pengunjung adakah cela dan kekurangan kota yang dibangunnya itu.


Hampir seluruh orang yang ditanyai tidak ada cacat dan celanya. Tetapi ada sebahagian pengunjung yang menjawabnya bahawa kota itu mengandungi dua cacat celanya.

Sesuai dengan perintah raja, mereka ditahan untuk dihadapkan kepada raja.

"Apa lagi cacat dan cela kota ini?" tanya raja.

"Kota itu akan rosak dan pemiliknya akan mati." Jawab orang itu.

Tanya raja, "Apakah ada kota yang tidak akan rosak dan pemiliknya tidak akan mati?" "Ada.

Bangunan yang tidak boleh rosak selamanya dan pemiliknya tidak akan mati." Jawab mereka.

"Segera katakan apakah itu." Desak raja. "Syurga dan Allah s.w.t. pemiliknya," jawabnya tegas.

Mendengar cerita tentang syurga dan segala keindahannya itu, sang raja menjadi tertarik dan merinduinya. Apa lagi ketika mereka menceritakan tentang keadaan neraka dan azabnya bagi manusia yang sombong dan ingin menandingi Tuhan.

Ketika mereka mengajak raja kembali ke jalan Allah s.w.t., raja itu pun ikhlas mengikutinya.

Ditinggalkan segala kemegahan kerajaannya dan jadilah ia hamba yang taat dan beribadah kepada Allah s.w.t.

teleport bukan hal yg mustahil

Sulaiman Berkata: "Hai pembesar – pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya (Ratu Balqis) kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya". Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS. An Naml : 38 – 40)





Kita bisa melihat dari kisah yang diabadikan dalam Al Quran di atas, bahwa bukanlah jin yang membantu Sulaiman dalam memindahkan singgasana ratu Balqis ke tempat Sulaiman, melainkan seorang manusia yang mempunyai ilmu. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa golongan manusia punya kemampuan yang lebih baik dari golongan jin.









Negeri tempat ratu Balqis itu berada adalah di negeri Saba’ yang terletak di daerah Yaman, sedangkan kerajaan Sulaiman terletak di negeri Syam (palestina). Jarak antara dua kerajaan itu adalah sekitar 3.000 kilometer. Terlihat sepintas, tidaklah mungkin orang itu bisa memindahkan singgasana ratu Balqis dalam waktu sebelum mata Sulaiman berkedip.





Menurut Jennifer S. Holland, orang dewasa yang cemas akan berkedip sebanak 50 kali per menit. Orang dewasa yang tenang berkedip 15 kali per menit. Dari sini kita tahu bahwa manusia normal akan berkedip rata – rata setiap 4 detik.





Terdapat salah satu transportasi yang paling cepat yang ada saat ini, yaitu pesawat jet yang bernama X-15. Apakah teknologi transportasi tercepat ini mampu melaksanakan tugas Sulaiman? Mari kita lihat dan telaah bersama - sama.







Bisa dilihat, bentuknya hampir sama seperti Roket. Pesawat yang satu ini adalah keluaran dari NASA. Diterbangkan pertama kali oleh pilot pertamanya yang bernama Scott Crossfield pada 8 June 1959. Tahun '59 itu generasi pertama dari pesawat ini. Gambar di atas adalah modifikasi terbarunya. Pada ketinggian 100 km, X-15 bisa mencapai Mach 6.72. Satuan Mach 6,72 berarti 6,72 kali kecepatan suara. Karena kecepatan suara itu bervariasi terkandung kondisi atmosfer, kita andaikan saja pesawat ini terbang pada kondisi atmosfer normal, dimana kecepatan suara yang berlaku adalah 331,6 m/s. Berarti kecepatan pesawat ini dalam kondisi atmosfer normal adalah:





6,72 X 331,6 = 2228,35 m/s atau 8022,06 km/jam.




Jadi pesawat ini dapat menepuh perjalan dari Yaman ke Syam dalam waktu:




8022,06 km/jam / 3.000 km yaitu sekitar 2 jam.





Tentulah tidak mungkin seorang manusia seperti Sulaiman akan menahan matanya berkedip selama itu. Dari sini kita tahu bahwa selang waktu yang selama ini tidak mampu memenuhi selang waktu yang disyaratkan sebagai selang waktu manusia mampu menahan matanya berkedip secara normal. Kesimpulannya sangat tidaklah mungkin apabila singgasana itu dipindahkan dalam sekejap mata dengan meggunakan teknologi transportasi yang paling mutakhir saat ini seperti pesawat ini.





Akan tetapi kalau kita sedikit berimajinasi, kita bisa melihat sebuah film Star Trex. Dalam film itu dikisahkan pesawat Enterprise memiliki suatu teknologi yang disebut teleport. Teknologi ini mampu memindahkan seseorang atau barang lainnya dalam sekejap. Seseorang yang akan dipindahkan masuk ke dalam sebuah ruangan khusus, sedangkan operator mengintrusikan computer untuk mengirimkan orang tersebut ke tempat tujuan, dan zlppp..! Ia pun menghilang. Tiba – tiba dirinya telah berada di tempat yang dituju dengan tidak kurang satu apapun.





Kalaupun hal ini hanyalah sebuah cerita fiksi, tetapi apakah memungkinkan teknologi teleport ini benar – benar terwujud suatu saat ini?





Jawabannya: Ya. Perkembangan ilmu fisika kita sedang megarah kearah sana. Penjelasan ilmiah yang masuk akal dari hal ini, bisa kita mulai dengan melihat teori Einstein yang terkenal itu. Mudah – mudahan Anda masih ingat







Salah satu rumusan yang dikeluarkan Einstein adalah:




E = m.c2





Dalam hal ini, sebuah benda yang memiliki massa dapat berubah menjadi suatu bentuk energi. Dan peristiwa ini reversible, atau bisa dibolak balik. Maksudnya, energi yang terbentuk ini nantinya juga dapat dirubah kembali menjadi wujud benda asal. Ini secara teori. Lalu, bagaimana secara prakteknya berdasarkan teknologi yang ada saat ini?





Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya. Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk kemaslahatan peradaban manusia. Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih berada dalam tahap pengembangan yang masih jauh dari cita – cita menciptakan teknologi teleport.






Demikian pula dalam hal upaya mengubah energi menjadi materi. Dalam hal ini, manusia telah berhasil melakukannya, kendatipun dalam kadar yang sangat minim. Untuk mengubah energi menjadi materi digunakan alat yang disebut sebagai Akselerator partikel /particel accelerator/. Walaupun demikian, kadar kemampuan dalam hal pengubahan itu masih diupayakan untuk terus ditingkatkan dan disempurnakan.





Jadi dari sini, kita akan sampai pada satu kesimpulan, pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis. Intinya teknologi – teknologi yang merupakan embrionya sudah ada.





Karena energi ini merupakan suatu esensi yang tidak dapat dimusnahkan, tetapi bisa dirubah ke dalam bentuk energi yang lain, tentunya energi ini akan memiliki sifat sesuai dengan wujud energi tersebut. Energi ini dapat dikirimkan dengan menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro ke tempat mana saja yang kita inginkan, yang kemudian kita ubah kembali menjadi materi asal. Dengan cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan rumah berikut isinya bisa dipindahkan ke daerah mana saja dimuka bumi ini menurut pilihan kita.





Kita tahu bahwa kecepatan cahaya adalah 3 x 108 m/s atau sebesar 300.000.000 m/s. Dari sini kita bisa menetukan berapa lama suatu benda yang bergerak dengan kecepatan ini, menempuh perjalanan Yaman – Syam yang sejauh 3000 km atau 3.000.000 m. Apabila S adalah jarak antara Syam-Palestina, dan v adalah besar kecepatan cahaya, maka waktu tempuh t yang dibutuhkan bisa ditentukan.




S = v x t

t = S / v

t = 3.000.000 / 300.000.000

t = 0,01 detik





Kita bisa melihat, bahwa teknologi inilah yang memungkinkan untuk mewujudkan keinginan Sulaiaman tersebut, walaupun dalam hal ini, masihlah sebuah teori saja. Akan tetapi kita harus tetap optimis pada perkembangan teknologi fisika ke depan, sehingga hal tersebut memang benar – benar dapat terwujud.





Tetapi ada satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana fisika

untuk membuktikan mimpi ini. Kesulitannya adalah dalam menggabungkan dan merangkaikan bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas pokoknya.





Kemampuan instrumen transmisi gelombang elektromagnetik yang ada sekarang juga belum mumpuni. Instrumen termodern saat ini hanya mampu menghimpun gelombang elektromagnetik itu sebesar 60% saja dari total yang seharusnya terhimpun. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu diudara selama proses pengiriman.





Kita juga tahu bahwa untuk mengubah materi menjadi gelombang mikro harus melalui beberapa tahapan. Pertama, materi dirubah menjadi energi panas, lalu dirubah menjadi energi mekanik, kemudian dirubah lagi menjadi energi listrik. Dan terakhir, energi listrik ini dikirimkan dalam bentuk gelombang mikro. Proses yag cukup panjang ini mengakibatkan sebagian besar bagian dari materi akan hilang selama proses perubahan – perubahan tersebut. Hanya sebagian kecil saja yang dapat terkirimkan melalui gelombang mikro. Hasil maksimal yang mampu dicapai saat ini dalam pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik tidak akan lebih dari 20%.





Dalam beberapa contoh kasus, kita melihat dalam teknologi nuklir, ketika uranium diproses untuk dirubah menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian kecil dari uranium. Sementara sisanya tidak menjadi energi, tetapi hilang selama proses dalam bentuk panas nuklir. Energi panas ini dipancarkan secara radiasi selama ribuan dan jutaan tahun dan kemudian berubah menjadi anasir – anasir lain, dimana akhirnya menjadi timah.





Dengan demikian, apabila kita menggunakan teknologi yang ada sekarang untuk memindahkan singgasana Ratu Saba’ maka kita akan mendapatkan hanya sedikit saja bagian dari singgasana itu pada akhir proses. Proses dimulai dengan mengubah singgasana Ratu Saba' menjadi energi melalui suatu metode tertentu. Selanjutnya kita kirimkan energi ini via gelombang mikro ke tempat tujuan. Setelah sampai di tempat tujuan, kemudian gelombang ini kita ubah lagi menjadi bentuk materi asal. Pada tahap akhir ini, kita tidak akan mendapatkan lebih dari 5% dari bagian singgasana Ratu Saba' itu.





Sisanya hilang selama proses perubahan-perubahan itu. Jika kita lihat kemampuan teknologi yang ada sekarang ini, yang dalam praktiknya hanya mampu mengirimkan sebesar 5% dari materi asli ke tempat tujuan, maka hal ini tentu tidaklah cukup untuk membentuk kembali satu bagian kecil saja dari singgasana Ratu Saba' tersebut. Sulaiman barangkali hanya bisa menunjukkan secuil saja materi dari singgasana itu kepada Ratu Saba’.





Padahal dalam ceritanya, ketika Ratu Saba’ sampai di istana Sulaiman, betapa kagetnya dia melihat singgasanaya ada di situ.





Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: “Serupa inikah singgasanamu?” Dia menjawab: “Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku”, “kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri”. (QS. An Naml:42).





Pesan dari cerita ini adalah:
Maha suci Allah atas segala kebesarannya yang membuat manusia mampu melakukan hal – hal yang menakjubkan dengan ilmu yang diberikan-Nya. Kita harus selalu bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan oleh Allah, jangan samapi kufur nikmat, karena suatu saat kita akan kembali kepada-Nya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa – apa yang telah dititipkan Allah kepada kita selama hidup di dunia.
Kita tidak bisa mengatakan bahwa peradaban kita sekarang adalah peradaban yag paling maju dan modern. Buktinya, teknologi termutakhir yang ada sekarang ternyata tidak bisa melakukan seperti apa yang dilakukan oleh manusia pada zamannya nabi Sulaiman. Bayangkan coba! Bukankah nabi Sulaiman itu hidup beberapa generasi setelah Nabi Musa dan sebelum Nabi Isa. Sebelum Masehi donk!
Kita harus selalu optimis bahwa kita bisa melakukan segal hal yang menakjubkan dengan ilmu – ilmu yang kita miliki. Bahkan kita bisa lebih unggul dari bangsa jin yang selalu kita kenal sebagai mahluk yang sakti, kayak jin-nya Alladin itu. Akan tetapi segal hal menakjubkan itu tidaklah dapat dicapai tanpa usaha. Untuk itu Allah berfirman:




Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. Ar Rahman : 33).




Kekuatan inilah yang harus kita cari dengan usaha keras, dan tetap banyak – banyak memohon kepada Allah.

Pengakuan Raja Heraclius Terhadap Nabi Muhammad

Pada masa Perjanjian Hudaibiyah atau gencatan senjata antara kaum muslimin dan musyrikin Quraisy, Rasulullah saw mengutus beberapa sahabat. Mereka dikirim kepada raja-raja bangsa Arab dan non-Arab untuk menyeru Al-Islam. Salah satu sahabat yang diutus adalah Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi. Ia ditugaskan untuk menyampaikan surat dakwah kepada Heraclius, Kaisar Romawi. menjelma





Dihyah pun diterima oleh Heraclius dengan sangat baik. Kemudian ia menyampaikan surat dakwah dari Rasulullah saw kepada sang Kaisar Romawi (baca : Dokumen Asli ! Surat - surat Rosulullah untuk para raja => cari disitus ini menggunakan fitur pencarian diatas)).





Setelah Heraclius membaca pesan Rasulullah saw, ia segera menyuruh pengawalnya untuk mencari orang-orang yang mengenal Muhammad. Saat itu Abu Sufyan berada di sana bersama serombongan kafilah dagang Quraisy.





Para pengawal kerajaan pun melaporkan keberadaan Abu Sufyan dan teman-temannya kepada sang kaisar. Kemudian dipanggillah Abu Sufyan yang masih membenci Islam bersama teman-temannya ke hadapan Kaisar Romawi tersebut.





Abu Sufyan dan teman-temannya datang menghadap Heraclius. Dengan didampingi seorang penerjemah, sang Kaisar mengawali pembicaraan dengan pertanyaan, "Siapa di antara kalian yang paling dekat garis keturunannya dengan orang yang mengaku sebagai nabi ini?"





Abu Sufyan menjawab, "Saya, Tuan!"




Kemudian terjadilah dialog di antara keduanya di hadapan para petinggi istana kekaisaran Romawi. Berikut ini dialog yang diceritakan langsung oleh Abu Sufyan dan diriwayatkan kembali oleh Bukhari. menjelma





Heraclius : "Bagaimana kedudukan keluarganya di antara kalian?"




Abu Sufyan : "Ia berasal dari keturunan bangsawan."




Heraclius : "Adakah di antara keluarganya mengaku Nabi?"




Abu Sufyan : "Tidak."




Heraclius : "Adakah di antara nenek moyangnya yang menjadi raja atau kaisar?"




Abu Sufyan : "Tidak ada."




Heraclius : "Apakah pengikut agamanya itu orang kaya ataukah orang kebanyakan?"




Abu Sufyan : "Pengikutnya adatah orang lemah, miskin, budak, dan wanita muda."




Heraclius : "Jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang?"




Abu Sufyan : "Terus bertambah dari waktu ke waktu."




Heraclius : "Setelah menerima agamanya, apakah pengikutnya itu tetap setia kepadanya ataukah merasa kecewa, lalu meninggalkannya?"




Abu Sufyan : "Tidak ada yang meninggalkannya."




Heraclius : "Sebelum dia menjadi nabi, apakah dia suka berdusta?"




Abu Sufyan : "Tidak pernah."




Heraclius : "Pernahkah orang itu ingkar janji atau mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya?"




Abu Sufyan : "Tidak pernah. Kami baru saja melakukan perjanjian gencatan senjata dengannya dan menunggu apa yang akan diperbuatnya."




Heraclius : "Pernahkah engkau berperang dengannya?"




Abu Sufyan : "Pernah."




Heraclius : "Bagaimana hasilnya?"




Abu Sufyan : "Kadang-kadang kami yang menang, kadang-kadang dia yang lebih baik daripada kami."




Heraclius : "Apa yang dia perintahkan kepadamu?"




Abu Sufyan : "Dia hanya memerintahkan kami untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun, meninggalkan takhayul dan kepercayaan leluhur kami, mengerjakan shalat, membayar zakat dan berbuat baik kepada fakir miskin, bersikap jujur dan dapat dipercaya, memelihara apa yang dititipkan kepada kita dan mengembalikan dengan utuh, memelihara silaturrahim dengan semua orang, dan yang paling penting dengan keluarga sendiri." menjelma




Lalu, seperti dikisahkan oleh Abu Sufyan r.a, Heraclius memberikan tanggapan sebagai berikut melalui penerjemahnya.




Heraclius : "Aku bertanya kepadamu tentang silsilah keluarganya dan kau menjawab dia adalah keturunan bangsawan terhormat. Nabi-nabi terdahulu pun berasai dari keluarga terhormat di antara kaumnya.




Aku bertanya kepadamu apakah ada di antara keluarganya yang menjadi nabi, jawabannya tidak ada. Dari sini aku menyimpulkan bahwa orang ini memong tidak dipengaruhi oleh siapa pun dalam hal kenabian yang diikrarkannya, dan tidak meniru siapa pun dalam keluarganya.




Aku bertanya kepadamu apakah ada keluarganya yang menjadi raja atau kaisar. Jawabannya tidak ada. Jika ada leluhurnya yang menjadi penguasa, aku beranggapan dia sedang berusaha mendapatkan kembali kekuasaan leluhurnya.




Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah berdusta dan ternyata menurutmu tidak pernah. Orang yang tidak pernah berdusta kepada sesamanya tentu tidak akan berdusta kepada Allah.




Aku bertanya kepadamu mengenai golongan orang-orang yang menjadi pengikutnya dan menurutmu pengikutnya adalah orang miskin dan hina. Demikian pula halnya dengan orang-orang terdahulu yang mendapat panggilan kenabian.




Aku bertanya kepadamu apakah jumlah pengikutnya bertambah atau berkurang. Jawabanmu, terus bertambah. Hal ini juga terjadi pada iman sampai keimanan itu lengkap.




Aku bertanya kepadamu apakah ada pengikutnya yang meninggalkannya setelah menerima agamanya dan menurutmu tidak ada. Itulah yang terjadi jika keimanan sejati telah mengisi hati seseorang.




Aku bertanya kepadamu apakah dia pernah ingkar janji dan menurutmu tidak pernah. Sifat dapat dipercaya adalah ciri kerasulan sejati.




Aku bertanya kepadamu apakah engkau pernah berperang dengannya dan bagaimana hasilnya. Menurutmu engkau berperang dengannya, kadang engkau yang menang dan kadang dia yang menang dalam urusan duniawi.




Para nabi tidak pernah selalu menang, tetapi mereka mampu mengatasi masa-masa sulit perjuangan, pengorbanan, dan kerugiannya sampai akhirnya mereka memperoleh kemenangan.




Aku bertanya kepadamu apa yang diperintahkannya, engkau menjawab dia memerintahkanmu untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya, serta melarangmu untuk menyembah berhala, dan dia menyuruhmu shalat, bicara jujur, serta penuh perhatian. Jika apa yang kaukatakan itu benar, dia akan segera berkuasa di tempat aku memijakkan kakiku saat ini. menjelma




Aku tahu bahwa orang ini akan lahir, tetapi aku tidak tahu bahwa dia akan lahir dari kaummu (orang Arab). Jika aku tahu aku bisa mendekatinya, aku akan pergi menemuinya. Jika dia ada di sini, aku akan membasuh kedua kakinya dan agamanya akan menguasa tempat dua telapak kakiku!"




Selanjutnya, Heraclius berkata kepada Dihyah Al-Kalbi, "Sungguh, aku tahu bahwa sahabatmu itu seorang nabi yang akan diutus, yang kami tunggu-tunggu dan kami ketahui berita kedatangannya dalam kitab kami. Namun, aku takut orang-orang Romawi akan melakukan sesuatu kepadaku. Kalau bukan karena itu, aku akan mengikutinya!"




Untuk membuktikan perkataannya tersebut, Heraclius memerintahkan orang-orangnya untuk mengumumkan, "Sesungguhnya kaisar telah mengikuti Muhammad dan meninggalkan agama Nasrani!" Seluruh pasukannya dengan persenjataan lengkap serentak menyerbu ke dalam ruangan tempat Kaisar berada, lalu mengepungnya.




Kemudian Kaisar Romawi itu berkata, "Engkau telah melihat sendiri bagaimana bangsaku. Sungguh, aku takut kepada rakyatku!"




Heraclius membubarkan pasukannyadengan menyuruh pengawalnya mengumumkan berita, "Sesungguhnya kaisar lebih senang bersama kalian. Tadi ia sedang menguji kalian untuk mengetahui kesabaran kalian dalam agama kalian. Sekarang pergilah!"




Mendengar pengumuman tersebut, bubarlah pasukan yang hendak menyerang Kaisar tadi. Sang Kaisar pun menulis surat untuk Rasulullah saw yang berisi, "Sesungguhnya aku telah masuk Islam." Kaisar juga menitipkan hadiah beberapa dinar kepada Rasulullah saw. menjelma




Ketika Dihyah menyampaikan pesan Raja Heraclius kepada Rasulullah saw, beliau berkata, "Musuh Allah itu dusta! Dia masih beragama Nasrani."


Rasulullah saw pun membagi-bagikan hadiah berupa uang dinar itu kepada kaum muslimin.

motivasi cinta terhadap rosul

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat

kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.




Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,

“Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur’an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku.”





Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.





“Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.



Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.




“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,




“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.




Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,




“Siapakah itu wahai anakku?”




“Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya,




” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang.




“Ketahuilah, dialah Yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,




” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.




Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai.




Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah persiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.




“Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.




“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata jibril.


Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi.




“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”




“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:




‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya,” kata Jibril.




detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.




“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.”




Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka.




“Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.




” Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.




Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi.




“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.




” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.




“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu.




” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii?” – “Umatku, umatku, umatku”




Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi




Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-2 muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.




http://motivationplannet.wordpress.com/2011/03/31/1098/

ayat kursi menjelang tidur

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.




"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah.




Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."






Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin ? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.




Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"




Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahawa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahawa ia kasihan kepada pencuri itu,, lalu dilepaskannya.






"Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi."




Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan.Dan, benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kelmarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.




"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kelmarin. Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."






Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."






Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kelmarin itu dilepaskan begitu sahaja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."






Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-gerinya.




"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu memohon. Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahawa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."






"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."




Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.




Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.






"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.




"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah.




"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.




Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."






Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang ertemu denganmu tiap malam itu?"




"Entahlah." Jawab Abu Hurairah.




"Itulah syaitan."

delapan roti

Zarr Bin Hobeish meriwayatkan cerita ini

Dua orang musafir duduk bersama dalam perjalanan ke tempat tujuan mereka untuk makan. Salah satu memiliki lima sisir roti. Satu yang lainnya punya tiga. Di tengah makan ada musafir ketiga yang lewat dan lalu diajak makan keduanya. Kedua musafir kemudian memotong motong masing-masing dari roti yang dimiliki keduanya dalam tiga bagian yang sama. Sehingga setiap orang akhirnya akan memakan delapan potong roti dengan ukuran yang sama.




Pada saat ingin melanjutkan perjalanan, orang ketiga mengambil delapan dirham dan memberikan kepada kedua orang tersebut dan pergi. Setelah itu kedua musafir mulai bertengkar tentang pembagian yang paling adil untuk keduanya. Musafir pertama (pemilik 5) roti menganggap bahwa dia pantas mendapat 5 dirham, sedangkan Musafir kedua (pemilik 3 roti) menuntut agar uang tersebut dibagi rata (masing2 4 dirham).




Karena tidak menemukan titik temu, sengketa itu dibawa ke Sahabat Ali yang pada saat itu sedang menjadi khalifah Muslim, untuk meminta fatwa.




Setelah mendengar cerita dari keduanya, Khalifah Ali meminta agar musafir yang kedua (pemilik 3 roti) menerima 1 dirham, dan sisanya (7 dirham) diberikan ke musafir pertama (pemilik 5 roti). Tapi musafir kedua menolak, dan bersikukuh bahwa dia hanya mau 4 dirham.




Pada saat Ali menjelaskan, “Wahai fulan (musafir kedua) Anda seharusnya hanya dapat memiliki 1 dirham daripada uang tersebut. Jumlah roti yang kalian makan adalah (5+3)x3 = 24 sisir roti. 3 roti yang Anda miliki dibuat menjadi 9 sisir dan yang Anda makan sendiri adalah 8, sehingga yang Anda berikan untuk musafir ketiga hanyalah 1 potong.




Bandingkan dengan teman Anda, dia mempunyai 5 roti yang dibagi sehingga menjadi 15 buah. Dia makan sendiri 8 sisir dan memberikan 7 potong sisanya untuk musafir ketiga. (5×3)-8=7.




Dengan demikian Anda tidak berhak menerima lebih dari 1 dirham dari uang pemberian tersebut.




Subhanallah..!

kecerdasan Ali Bin Abu Thalib

Assalamu'alaikum...

Bismillahirrohmanirrohim. Kisah Sahabat Rasul yang Mempunyai Kecerdasan Matematis Logis Luar Biasa berikut ini semoga bisa bermanfaat bagi siapapun.



Sahabat Rasul Muhammad (Shollu Allah Alaihi Wa Sallam) yang bernama Ali bin Abi Tholib (Karama Allahu Wajhahu Rodi Allah ‘Anhu) dikenal mempunyai kelebihan fisik yang sangat kuat, gagah serta pemberani di medan peperangan. Selain itu beliau dikaruniai oleh Allah SWT dengan kecerdasan yang luar biasa, beberapa hikayat menceritakan beliau mampu memecahkan persoalan matematis logis yang rumit hanya dalam hitungan detik !



Berikut beberapa cerita yang pasti membuat kita tercengang ....





Cerita 1. (Si Yahudi)

Satu hari seorang Yahudi datang kepada Sahabat Ali, dia tahu kalau Ali mempunyai kecerdasan lebih. Dia ingin mengajukan pertanyaan yang sulit dan sehingga Ali akan tak mampu menjawabnya. Si Yahudi berpikir dengan itu, dia akan mampu mempermalukan Ali di depan semua ummat.



Dia bertemu dengan Ali bertanya “Yaa Ali, berikanlah kepadaku sebuah angka, yang apabila kita bagi dengan angka 1 – 10, maka hasilnya SELALU bilangan bulat TIDAK PERNAH sebagai pecahan”



Sahabat Ali hanya menatap si Yahudi seraya berkata “Ambillah jumlah hari dalam setahun dan kalikan dengan jumlah hari dalam satu minggu dan Anda akan memiliki jawaban Anda.”



Orang Yahudi sontak kaget tetapi karena dia adalah seorang musyrik, dia masih tidak percaya dengan jawaban tersebut. Kemudian ia menghitung jawaban tersebut, yakni :



- Jumlah Hari dalam Tahun Hijriyah = 360 hari

- Jumlah Hari dalam Minggu = 7 hari

- Perkalian keduanya = 360 x 7 = 2520. lalu



2520 / 1 = 2520

2520 / 2 = 1260

2520 / 3 = 840

2520 / 4 = 630

2520 / 5 = 504

2520 / 6 = 420

2520 / 7 = 360

2520 / 8 = 315

2520 / 9 = 280

2520 / 10= 252



SubhanAllah !!

kasih putih

Dalam dunia ini banyak yang tiada mengerti


Hidup yang kita jalani mesti berbagi


Dalam cinta kasih Kita bersama berdiri


Bergenggaman jemari menyatukan hati




Dia berikan kepada seluruh manusia


Kasih sayang karena kita semua tiada berbeda




Bila kau mau sadari cinta kasih tak memilih kau dan aku kita semua sama




Bila kau mau berbagi


Apalagi yang dinanti kasih putih


karunia Illahi

Jangan menunggu bisa baru melakukan..

jangan menunggu bahagia baru tersenyum. tapi tersenyumlah, maka agan kian bahagia



jangan menunggu kaya baru bersedekah. tapi bersedekahlah, maka agan semakin kaya



jangan menunggu pasangan yang sempurna baru menikah. tapi menikahlah, maka kesempurnaan akan hadir dalam hidupmu -kunci pernikahan yang sempurna adalah tidak mengharapkan kesempurnaan-



jangan menunggu termotivasi baru bergerak. tapi bergeraklah, maka agan akan termotivasi





jangan menunggu dipedulikan orang baru Agan peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! maka agan akan dipedulikan...



jangan menunggu orang memahami Agan baru kita memahami dia, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan agan





jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu



jangan menunggu proyek baru bekerja. tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu



jangan menunggu dicintai baru mencintai. tapi belajarlah mencintai, maka agan akan dicintai



jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang, InsyaaLlah bukan sekadar uang yang datang,



jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti. tapi bergeraklah, maka agan akan menjadi contoh yang diikuti



jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu



jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! agan pasti bisa!



Para Pecundang selalu menunggu Bukti dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti Seribu kata mutiara akan dikalahkan Satu Aksi Nyata! WAIT LESS DO MORE!!!



copas dari :

http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.kaskus.us%2Fshowthread.php%3Ft%3D5044388&h=1464a

Tanda Tanda Pekerjaan Itu Baik

Pak Mario, apa tanda pekerjaan kita itu baik?



Perhatikanlah 4 Super Signs ini:



1. Anda bergembira di dalam pekerjaan itu.



2. Anda menjadi lebih ahli dan dibutuhkan di dalam atau di luar perusahaan.



3. Anda dibayar dengan baik dan bahkan menuju penghargaan yang tinggi.



4. Jika Anda gagal, Anda justru menjadi lebih dikenal dan dihargai niat baiknya.



Jika tidak, tegaslah memperbaiki diri, atau pindah.



-Mario Teguh-

Tukang cukur dan pelanggannya

suatu ketika si ada si tukang cukur dan seorang pelanggannya..


Lalu si pelanggan berbicara "pak coba lihat deh ke jalan,kenapa banyak orang miskin nggak punya uang,nggak ada rumah dan lain lain,,padahal katanya Tuhan itu maha kaya ..masa Tuhan maha kaya tapi ada orang miskin,,kan berarti Tuhan nggak ada.."




Tukang cukur menjawab "ohh bener juga ya"


lalu si tukang cukur berpikir sejenak,menghentikan kegiatan mencukurnya dan mengatakan "coba kamu tengok kebelakang deh,apa banyak orang orang gondrong?"kata si pelanggan " banyak pak lihat aja malah sampe ada yang gondrongnya sepinggang"


kata si tukang cukur "nah,berarti saya nggak ada dong? kok masih banyak yang gondrong?!"


kata si pelanggan " eh jangan marah pak,,bu bu kan gitu"


tukang cukur pun menyaut "nah kamu pikir aja Tuhan itu sebenrnya ada tapi nggak semua orang mau dateng ke Tuhan dengan cara doa dan usaha...Sya sebagai tukang cukur juga nglihat banyak banget orang yang nggak mau dateng ke saya untuk dicukur"


Si pelanggan pun akhirnya mengatakn "bener juga yaa"